Jumat, 16 Oktober 2009

puisi ku

Sahabat ku

Sungguh singkat waktu ku mengenalmu…

Aku mengenalmu melalui satu nama…

Aku memahamimu melalui satu sikap…..

Aku mengingatmu melalui satu kenangan….

Dan aku memanggilmu dengan satu sebutan, sahabat……

Kata itulah yang pantas aku ucapkan dari mulut ku, sahabat……

Kau bukan seperti matematika, yang dapat dihitung nilainya….

Kau bukan seperti ekonomi yang selalu membutuhkan materi…

Bukan seperti PPKn yang harus dituntut seperti UU…..

Tapi kau seperti sejarah yang harus dikenang sepanjang masa…..

Kau memahami setiap langkah ku…

Ceriaku ceriamu….

Tanpamu hidupku tak berarti……

Tak ada yang dapat aku berikan padamu……

Selain “terima kasih” dari mulutku…..

Karena kau telah mau jadi sahabat ku………….








Tak punya arti

Bagai ombak dilautan…

Menerjang badai di samudera lepas…….

Itulah aku………

Tak punya arti…….

Dan selalu tak akan punya arti………..

Menelusuri kehidupan luas yang bermakna…….

Menepis kekerasan dari kuatnya goncangan….

Dalam segala arah, tetaplah bertahan

Itulah aku……

Tak punya arti dan tak akan punya arti…..

Walaupu semuanya telah pergi…….

Tingal aku sendiri dalam kesepian…….

Menampilkan perbedaan diatas kehancuran……..

Mencoba memperbaiki semua…

Aku masih tetap tak berarti…

Dan selalu tak akan berarti……..

0 komentar:

Posting Komentar