Rabu, 04 November 2009

Setelah perang besar (Persahabatn)


Glitterfy.com - Glitter Graphics





Yang namanya persahabatan,nggak selamanya berlansung lurus seperti jalan tol yang bebas hambatan. Ada kalanya, kita dan sobat akan terlibat konflik yang bikin hubungan yang nggak nyaman. Apalagi,kalau berantemnya dalam skala yang lumayan besar.Hhhh,kalau sudah begini rasanya malasnya ya untuk baikan lagi sama sobat? Tapi,hari-hari kita juga sepi banget tanpa kehadiran dia. Duh harus gimana donk?
Sama seperti perang pada umumnya,ada beberapa fase setelah perang yang harus kita lewati supaya hubungan persahabatan bisa damai lagi.Sering kali kita hanya terdiam lama dalam satu fase hingga masalah nggak selesai.Makanya,kita harus tahu apa saja fase tersebut,biar bisa move on dan menyelamatkan persahabatan kita Fase ini di mulai dari….

1. Genjatan Senjata
Rasa pengen menjauh,malas membahas perkara,atau menghindari bertatap muka dan ngobrol bersama sobat biasanya muncul sesaat setelah kita dan dia berantem besar.Walaupun terkesan “jahat” tapi ini semua wajar kok.Soalnya setiap orang memang butuh waktu untuk menenangkan diri dan mendingan pikiran sampai badai di hati kita nggak ngamuk lagi.
2. Evaluasi Perang
Kepala sudah dingin,hatipun sudah tenang,berarti sekarang saatnya kita bisa review lagi,apa yang menyebabkan perang besar sampai terjadi.Sebelumnay hapus dulu perasaan dendam atau prasangka buruk kesobat.Karena kalau masih tersisa akan sulit menganalisa masalahnya dengan jernih.Buntutnya,justru kita sibuk menyalahkan sobat,padahal bisa tu nggak sepunuhnya kesalahan dia.Atau mungkin,kesalahan sobat sebenarnya sepele banget.Tapi karena kita lagi PMS maka jadi over sensitive.bisa saja kan?
Oh iya coba saja kita menempatkan diri diposisi sahabat kita,karena itu bisa membuat kita melihat masalah dari banyak sisi.Dan tidak selamanya yang kita piker itu benar.
3. Duduk Bareng
Di fase ini, biasanya kita sudah bisa mulai terbuka dan mencoba untuk menerima lagi keberadaan sobat.Kita tidak perlu lagi cari alas an untuk menghindari sobat kita atau mulai senyum dan menyapanya bila berpapasan.Meskipun masih ada yang merasa gengsi untuk mendekat lagi.Walaupu masih susah untuk berkomunikasi.Kita bisa meminta teman lain untuk penengah masalah kita ini.
Nah…kalau sudah akrab buka lagi jalur komunikasi kita.Bisa lewat chatting,sms,e-mail,telpon atau lansung mendatangi dia.
4. Baikan lagi Deh!!!!!
Kalau memang sobat terbukti salah,sediakan ruang dihati untuk memaafkan dia,yuk.Meski awalnya memang agak sulit.Tahan juga keinginan kita untuk mengungkit-ungkit masa lalu. Kalau kiat masih setengah hati memaafkan sobat kita,maka persahabatan kita ngak akan terasa nyaman karena masih ada sesuatu yang mengganjal dihati. Setelah hati plong karena nggak ada lagi kebencian,kita dan sobat bisa bikin “perjanjian-perjanjian” baru,nih.Supaya nggak ada lagi kesalahpahaman
5. Siap-siap untuk perubahan
Semua proses tadi nggak mudah untuk dilalui. Apalagi kalau sudah menyangkut masalah perasaan antara kita dan sobat kita.Usaha untuk baikan sama dia juga nggak mungkin semulus yang kita bayangkan.Dan bisa saja,akan ada yang berubah dari persahabatan ini.Mungkin pas awl-awal kita berteman lagi,akan ada perasaan canggung kalau sedang berdua dengannya.Tapi anggap saja perubahan itu sebagai bagian dari fase-fase yang kita lalui itu.Soalnya keanehan ini sifatnya Cuma sementara kok.Lama –kelamaan ,kita dan sobat pasti bisa akrab lagi seperti sediakala Good luck,………………

0 komentar:

Posting Komentar